RSS

Kamis, 16 Januari 2014

Hidup itu “Pilihan, Kebiasaan dan takdir”...


Hidup itu “Pilihan, Kebiasaan dan takdir”...
Halo semua pengunjung blogger ini, niatnya sih saya ingin berbagi pengalaman titik perjuangan hidup saya selama belajar di SMKN 2 Malang khususnya untuk adek adek Peksos. Yah mungkin saya tidak begitu pintar dalam hal tulis menulis karena jujur saja saya lebih suka komunikasi secara verbal daripada nonverbal melalui coretan. Namun setelah membaca blogger tentang Peksos ini, saya merasa terpanggil untuk menyumbangkan pengalaman saya, siapa tau bermanfaat bagi calon atau generasi Peksos Alumni SMKN 2 selanjutnya.

Jadi gini ceritanya,awalnya saya masuk dijurusan Pekos ini bukan pilihan pertama saya, tapi takdir berkata lain saya tidak diterima pada jurusan yang saya pilih dan ditempatkan dijurusan Peksos ini. Belum pernah saya menceritakan hal ini pada teman teman terdekat saya dikelas dulu, sebab saya malu pada diri sendiri dan tetap menjaga nama Jadi mau tidak mau peksos ini adalah pilihan yang akan saya tekuni kedepan. 
Saya sempat tidak mengerti mengenai judul mata pelajaran jurusan yang pertama kali saya dapatkan. Apa itu mata pelajaran “Tingkah Laku Manusia dan lingkungan Sosialnya”, apa itu Prinsip-Prinsip Pekerja Sosial, sama sekali saya tidak mengerti. Disini saya berusaha untuk mencari tahu, mendalami mengenai ilmu-ilmu Peksos dengan bantuan guru dan teman-teman terdekat saya. Awalnya sempat bertanya-tanya apa sih Peksos itu, mau dikemanakan setelah lulus nanti?? Itulah pertanyaan yang terus ada didalam benak saya. Ini adalah hal baru dalam kehidupan saya, jadi saya berusaha belajar dan menghilangkan ketidakyakinan saya pada jurusan ini. Seringkali saya mengeluh terhadap kedua orangtua saya mengenai ketidakpahaman mengenai bidang ilmu yang saya geluti saat itu, namun orangtua hanya mampu menasehati dengan kalimat sederhana “sekolah itu nak, jangan berfikir nanti mau kerja apa? Mau jadi apa? Yang penting sekarang kamu tekun dan gali sebanyak-banyaknya ilmu yang diberikan oleh gurumu. Tanamkan niat pada diri bahwa kamu ikhlas mencari ilmu, bukan mencari ilmu semata-mata untuk kerja, nanti kalau kamu sudah mendapatkan ilmunyaa orang yang akan mencari kamu”. Dengan motivasi yang diberikan oleh orangtua dirumah, saya semakin yakin dan mulai manata niat pada diri untuk terus belajar dan belajar. Setiap hari saya berusaha menjadi siswa yang ideal, datang tepat waktu, tidak lupa mengerjakan PR, selalu mendengarkan penjelasan dari guru dan menghargai teman –teman disekitar saya. Sejak saat itulah keseharian saya hanyalah berkutik dengan buku-buku matapelajaran dan mereview penjelasan dari guru disekolah. Lama semakin lama saya jadi terbiasa dengan masalah, baik itu yang ada disekolah maupun pada diri sendiri.  Saya mulai mengerti anak nakal, anak jalanan, dan anak dengan hambatan lainnya.
Menginjak kelas XI saya mulai dekat dengan guru-guru Peksos yang selalu membantu saya jika mengalami kesulitan. Saat itulah saya semakin yakin dan mulai senang pada jurusan ini. Ilmu tentang Peksos yang saya dapat disekolah menjadi sangat real ketika saya magang atau PSG selama 6 bulan di RSI Unisma Dinoyo. Disini saya belajar hal baru yaitu layanan terhadap anak berkebutuhan khusus. Banyak sekali masalah yang mereka hadapi baik itu segi fisik ataupun psikisnya, namun mereka tetap semangat untuk belajar mengoptimalkan perkembangan mereka. Dari sini saya dapat memetik sebuah kesimpulan bahwasanya mereka yang mengalami kebutuhan khusus masih memiliki semangat yang tinggi untuk terus melanjutkan hidupnya, apalagi saya yang tidak memiliki hambatan apapun dengan masalah ketidakyakinan pada Jurusan ini menjadikan saya berputar 360 derajat menjadi yakin seyakin-yakinnya untuk memperjuangkan nama Peksos agar selalu menjadi yang terbaik diantara jurusan lain yang ada di SMKN 2 Malang. Setelah selesai magang ada seleksi untuk Lomba LKS Peksos disekolah. Dengan bimbingan Ibu Andarwati saya mencoba mendaftar bersama dengan rekan saya (Iin, Ima, Mita, Popy, Wiwin, dll saya lupa hheheeee), namun mungkin kurang persiapan saya tidak terpilih, saat itu yang maju mewakili Jatim adalah Wiwin.
Tapi itu semua tidak menciutkan tekat saya, saya terus belajar mendalami ilmu Peksos, dengan bantuan teman teman seperjuangan dikelas (Ima, Phy, Iin,Juaria, temen2 Artwochii dan D’Plendpell, miss u so much teman J ...), rekan magang saya di RSI (Erna, Fika, lely, Fitri, Ageng, Sandy), dan tentunya guru-guru Peksos saya berhasil menyusun tugas Akhir saya dan berhasil melalui sidang dengan 3 penguji.
Tidak lama setelah itu saya mendapatkan tawaran dari Ibu Andarwati untuk maju mewakili Jatim pada lomba LKS SMK bidang Peksos ke 20 di Bandung. Dalam hati saya merasa apa yang saya lakukan selama ini tidak sia-sia dengan ditunjuknya saya mengenai tugas tersebut. Selama satu bulan dibawah bimbingan bu Lilik Primi, pak Hafid,Mbak Putri (Alumni Peksos yang mendapatkan juara 1 ketika lomba LKS), mbak Wardha (juga alumni yang mendapatkan juara 1), dan teman saya wiwin, saya mengalami proses perjuangan (jatuh-bangun) untuk mempersiapkan lomba secara matang. Setiap hari berpindah tempat untuk belajar persiapan lomba, mulai dari belajar disekolah dengan buLilik, belajar di Dinsos dengan mbak Putri, dan malam harinya belajar presentasi dirumah pak Hafid dengan mbak Wardha dll. Saya sangat berterimakasih terhadap beliau ini yang merelakan waktu luangnya untuk membimbing saya yang masih memerlukan banyak pengetahuan mengenai dunia Pekos. Ketika hari H tiba, rasanya berdebar-debar dan senang sekali disatu sisi bertambah teman yang merupakan orang-orang hebat dari daerahnya masing-masing dengan membawa bendera yang sama yaitu Peksos. Serangkaian lomba telah saya ikuti dengan berusaha membawakan semaksimal mungkin bekal yang telah saya persiapkan dihadapan juri. Dan alhamdulilah study kasus yang saya buat disana dalam waktu 2 jam berhasil membuat para juri takjub, sebab mereka berkata study kasus saya merupakan studykasus terbaik dari peserta lainnya, selain itu salah satau juri (Pak Adi Fahrudin kalau gak salah namanya) menambahkan, mahasiswanya di STKS belum tentu bisa membuat study kasus seperti ini. Setelah selesai lomba selama 3 hari, panitia mengajak seluruh peserta untuk jalan-jalan didaerah Lembang, pasar, alun2 (enak khan bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian). Malam terakhir penutupan sekaligus pengumuman pemenang lomba, rasanya saya tidak ingin hadir disana, pengen tidur saja dihotel sebab saya tidak siap jika mengecewakan semua orang yang mensuport saya. Akhirnya di Sasana Budaya Ganesa ITB Bandung, malam itu dengan diliputi perasaaan berdebar2 sepanjang jalan, serangkaian acara demi acara telah saya lalui dengan didampingi BuLilik dan berkumpul dengan seluruh kontingennya masing-masing, aku Jawa Timur tentunya. Tibalah penentuan pemenang lomba Caring/Peksos/Perawatan Sosial, dan alhamdulilah meskipun tidak membawa medali emas saya mendapatkan medali perak dengan urutan juara 2 LKS SMK ke 20 di Bandung.



Foto bersama peserta dan para Juri di SMKN 15 Bandung


Foto ketika menunggu Pengumuman hasil Lomba dengan teman-teman kontingen Jatim


Foto penyerahan medali perak dipanggung besar Sabuga ITB

Nih medalinya yang berhasil dibawa pulang


Dan akhirnya takdir membawa saya untuk menang dalam perlombaan tingkat nasional ini, sungguh hal yang paling bersejarah dalam kehidupan saya.
Setelah lulus, saking cintanya saya sama anak-anak berkebutuhan khusus saya memutuskan untuk sekolah Pendidikan Guru Luar Biasa di Universitas Negeri Malang, dan setelah satu semester disini ternyata ilmu-ilmu Peksos masih berkaitan dan dipelajari untuk jurusan yang saya tekuni saat ini. Nah, untuk adik-adik kalian jangan khawatir mengenai jurusan Peksos ini sebab jurusan ini lingkupnya sangat luas, bahkan ketika kalian berada diperguruan tinggi jangan takut untuk bersaing dengan mahaiswa yang berlatarbelakang SMA, sebab kita sudah memiliki bekal yang mereka tidak miliki.

Inilah pilihan saya setelah lulus dari Peksos SMKN 2 Malang, J. Foto ketika praktek mengajar anak Sekolah Luar Biasa bagian C (Tunagrahita)


Jadi tetap optimis dengan jalan hidup kalian, jalani apa yang sudah ada dengan tekun dan penuh keyakinan, dan satu lagi jangan pernah kalian menganggap berada di Peksos ini karena SALAH JURUSAN, sebab itu semua tidak akan merubah hidup kalian kearah yang lebih baik. Ingat HIDUP ITU PILIHAN, KEBIASAAN DAN TAKDIR, jadi apa yang sudah menjadi pilihanmu, tekuni dengan sungguh-sungguh sebab takdir juga akan berkata diakhir...
Heheeheee Cuma itu yang bisa saya lontarkan, sebenarnya saya malu untuk menceritakan kehidupan saya namun apalah arti semua itu jika sedikit pengalaman yang ada pada diri saya bisa membangkitkan motivasi pada calon generasi Peksos SMKN 2 Malang,Semangat yaaaa ..............  

NB: Cerita dituturkan dan ditulis oleh Fidayatul Kasanah. Alumni Peksos 2012. Saat ini kuliah di jurusan pendididkan luar Biasa (PLB), Universitas Negeri Malang (UM)

Kontak:
FB 'Fidayatul Kasanah'
Email fidayatulkasanah@gmail.com




0 komentar:

Posting Komentar

SIlahkan Tulis Aspirasi Anda!

 
Copyright Aktivitas Kejuruan Pekerjaan Sosial/ Perawatan Sosial/ Social Worker 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .