Hidup
itu “Pilihan, Kebiasaan dan takdir”...
Halo
semua pengunjung blogger ini, niatnya sih saya ingin berbagi pengalaman titik
perjuangan hidup saya selama belajar di SMKN 2 Malang khususnya untuk adek adek
Peksos. Yah mungkin saya tidak begitu pintar dalam hal tulis menulis karena
jujur saja saya lebih suka komunikasi secara verbal daripada nonverbal melalui
coretan. Namun setelah membaca blogger tentang Peksos ini, saya merasa
terpanggil untuk menyumbangkan pengalaman saya, siapa tau bermanfaat bagi calon
atau generasi Peksos Alumni SMKN 2 selanjutnya.
Saya sempat tidak mengerti
mengenai judul mata pelajaran jurusan yang pertama kali saya dapatkan. Apa itu
mata pelajaran “Tingkah Laku Manusia dan lingkungan Sosialnya”, apa itu
Prinsip-Prinsip Pekerja Sosial, sama sekali saya tidak mengerti. Disini saya
berusaha untuk mencari tahu, mendalami mengenai ilmu-ilmu Peksos dengan bantuan
guru dan teman-teman terdekat saya. Awalnya sempat bertanya-tanya apa sih
Peksos itu, mau dikemanakan setelah lulus nanti?? Itulah pertanyaan yang terus
ada didalam benak saya. Ini adalah hal baru dalam kehidupan saya, jadi saya
berusaha belajar dan menghilangkan ketidakyakinan saya pada jurusan ini.
Seringkali saya mengeluh terhadap kedua orangtua saya mengenai ketidakpahaman
mengenai bidang ilmu yang saya geluti saat itu, namun orangtua hanya mampu
menasehati dengan kalimat sederhana “sekolah
itu nak, jangan berfikir nanti mau kerja apa? Mau jadi apa? Yang penting
sekarang kamu tekun dan gali sebanyak-banyaknya ilmu yang diberikan oleh gurumu.
Tanamkan niat pada diri bahwa kamu ikhlas mencari ilmu, bukan mencari ilmu
semata-mata untuk kerja, nanti kalau kamu sudah mendapatkan ilmunyaa orang yang
akan mencari kamu”. Dengan motivasi yang diberikan oleh orangtua dirumah,
saya semakin yakin dan mulai manata niat pada diri untuk terus belajar dan
belajar. Setiap hari saya berusaha menjadi siswa yang ideal, datang tepat
waktu, tidak lupa mengerjakan PR, selalu mendengarkan penjelasan dari guru dan
menghargai teman –teman disekitar saya. Sejak saat itulah keseharian saya hanyalah
berkutik dengan buku-buku matapelajaran dan mereview penjelasan dari guru
disekolah. Lama semakin lama saya jadi terbiasa dengan masalah, baik itu yang
ada disekolah maupun pada diri sendiri. Saya
mulai mengerti anak nakal, anak jalanan, dan anak dengan hambatan lainnya.
Menginjak
kelas XI saya mulai dekat dengan guru-guru Peksos yang selalu membantu saya
jika mengalami kesulitan. Saat itulah saya semakin yakin dan mulai senang pada
jurusan ini. Ilmu tentang Peksos yang saya dapat disekolah menjadi sangat real
ketika saya magang atau PSG selama 6 bulan di RSI Unisma Dinoyo. Disini saya
belajar hal baru yaitu layanan terhadap anak berkebutuhan khusus. Banyak sekali
masalah yang mereka hadapi baik itu segi fisik ataupun psikisnya, namun mereka
tetap semangat untuk belajar mengoptimalkan perkembangan mereka. Dari sini saya
dapat memetik sebuah kesimpulan bahwasanya mereka yang mengalami kebutuhan
khusus masih memiliki semangat yang tinggi untuk terus melanjutkan hidupnya,
apalagi saya yang tidak memiliki hambatan apapun dengan masalah ketidakyakinan
pada Jurusan ini menjadikan saya berputar 360 derajat menjadi yakin
seyakin-yakinnya untuk memperjuangkan nama Peksos agar selalu menjadi yang
terbaik diantara jurusan lain yang ada di SMKN 2 Malang. Setelah selesai magang
ada seleksi untuk Lomba LKS Peksos disekolah. Dengan bimbingan Ibu Andarwati
saya mencoba mendaftar bersama dengan rekan saya (Iin, Ima, Mita, Popy, Wiwin,
dll saya lupa hheheeee), namun mungkin kurang persiapan saya tidak terpilih,
saat itu yang maju mewakili Jatim adalah Wiwin.
Tapi itu
semua tidak menciutkan tekat saya, saya terus belajar mendalami ilmu Peksos,
dengan bantuan teman teman seperjuangan dikelas (Ima, Phy, Iin,Juaria, temen2
Artwochii dan D’Plendpell, miss u so much teman J ...), rekan magang saya di RSI (Erna, Fika,
lely, Fitri, Ageng, Sandy), dan tentunya guru-guru Peksos saya berhasil
menyusun tugas Akhir saya dan berhasil melalui sidang dengan 3 penguji.
Tidak
lama setelah itu saya mendapatkan tawaran dari Ibu Andarwati untuk maju
mewakili Jatim pada lomba LKS SMK bidang Peksos ke 20 di Bandung. Dalam hati
saya merasa apa yang saya lakukan selama ini tidak sia-sia dengan ditunjuknya
saya mengenai tugas tersebut. Selama satu bulan dibawah bimbingan bu Lilik
Primi, pak Hafid,Mbak Putri (Alumni Peksos yang mendapatkan juara 1 ketika
lomba LKS), mbak Wardha (juga alumni yang mendapatkan juara 1), dan teman saya
wiwin, saya mengalami proses perjuangan (jatuh-bangun) untuk mempersiapkan
lomba secara matang. Setiap hari berpindah tempat untuk belajar persiapan
lomba, mulai dari belajar disekolah dengan buLilik, belajar di Dinsos dengan
mbak Putri, dan malam harinya belajar presentasi dirumah pak Hafid dengan mbak
Wardha dll. Saya sangat berterimakasih terhadap beliau ini yang merelakan waktu
luangnya untuk membimbing saya yang masih memerlukan banyak pengetahuan
mengenai dunia Pekos. Ketika hari H tiba, rasanya berdebar-debar dan senang
sekali disatu sisi bertambah teman yang merupakan orang-orang hebat dari
daerahnya masing-masing dengan membawa bendera yang sama yaitu Peksos.
Serangkaian lomba telah saya ikuti dengan berusaha membawakan semaksimal
mungkin bekal yang telah saya persiapkan dihadapan juri. Dan alhamdulilah study
kasus yang saya buat disana dalam waktu 2 jam berhasil membuat para juri
takjub, sebab mereka berkata study kasus saya merupakan studykasus terbaik dari
peserta lainnya, selain itu salah satau juri (Pak Adi Fahrudin kalau gak salah
namanya) menambahkan, mahasiswanya di STKS belum tentu bisa membuat study kasus
seperti ini. Setelah selesai lomba selama 3 hari, panitia mengajak seluruh
peserta untuk jalan-jalan didaerah Lembang, pasar, alun2 (enak khan
bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian). Malam terakhir penutupan
sekaligus pengumuman pemenang lomba, rasanya saya tidak ingin hadir disana,
pengen tidur saja dihotel sebab saya tidak siap jika mengecewakan semua orang
yang mensuport saya. Akhirnya di Sasana Budaya Ganesa ITB Bandung, malam itu
dengan diliputi perasaaan berdebar2 sepanjang jalan, serangkaian acara demi
acara telah saya lalui dengan didampingi BuLilik dan berkumpul dengan seluruh
kontingennya masing-masing, aku Jawa Timur tentunya. Tibalah penentuan pemenang
lomba Caring/Peksos/Perawatan Sosial, dan alhamdulilah meskipun tidak membawa
medali emas saya mendapatkan medali perak dengan urutan juara 2 LKS SMK ke 20
di Bandung.
Foto bersama peserta dan para Juri di SMKN 15
Bandung
Foto ketika menunggu Pengumuman hasil Lomba dengan teman-teman
kontingen Jatim
Foto penyerahan medali perak dipanggung
besar Sabuga ITB
Nih medalinya yang berhasil
dibawa pulang,
Dan
akhirnya takdir membawa saya untuk menang dalam perlombaan tingkat nasional
ini, sungguh hal yang paling bersejarah dalam kehidupan saya.
Setelah
lulus, saking cintanya saya sama anak-anak berkebutuhan khusus saya memutuskan
untuk sekolah Pendidikan Guru Luar Biasa di Universitas Negeri Malang, dan
setelah satu semester disini ternyata ilmu-ilmu Peksos masih berkaitan dan
dipelajari untuk jurusan yang saya tekuni saat ini. Nah, untuk adik-adik kalian
jangan khawatir mengenai jurusan Peksos ini sebab jurusan ini lingkupnya sangat
luas, bahkan ketika kalian berada diperguruan tinggi jangan takut untuk
bersaing dengan mahaiswa yang berlatarbelakang SMA, sebab kita sudah memiliki
bekal yang mereka tidak miliki.
Inilah
pilihan saya setelah lulus dari Peksos SMKN 2 Malang, J. Foto ketika praktek mengajar anak Sekolah
Luar Biasa bagian C (Tunagrahita)
Jadi
tetap optimis dengan jalan hidup kalian, jalani apa yang sudah ada dengan tekun
dan penuh keyakinan, dan satu lagi jangan pernah kalian menganggap berada di Peksos
ini karena SALAH JURUSAN, sebab itu semua tidak akan merubah hidup kalian
kearah yang lebih baik. Ingat HIDUP ITU PILIHAN, KEBIASAAN DAN TAKDIR, jadi apa
yang sudah menjadi pilihanmu, tekuni dengan sungguh-sungguh sebab takdir juga
akan berkata diakhir...
Heheeheee Cuma itu yang bisa saya
lontarkan, sebenarnya saya malu untuk menceritakan kehidupan saya namun apalah
arti semua itu jika sedikit pengalaman yang ada pada diri saya bisa
membangkitkan motivasi pada calon generasi Peksos SMKN 2 Malang,Semangat yaaaa
..............
NB:
Cerita dituturkan dan ditulis oleh Fidayatul Kasanah. Alumni Peksos 2012. Saat
ini kuliah di jurusan pendididkan luar Biasa (PLB), Universitas Negeri Malang
(UM)
Kontak:
FB 'Fidayatul Kasanah'
Email fidayatulkasanah@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar
SIlahkan Tulis Aspirasi Anda!